Sistem Pertanaman Indonesia Harus Ikuti Perkembangan Teknologi

13-12-2016 / KOMISI IV

 

Perkembangan teknologi dalam dunia pertanian terus berubah, pertanian di Indonesia dituntut untuk bisa mengikuti berbagai aturan dari perubahan itu. Kalau peraturan yang menyangkut sistem pertanaman di Indonesia tidak mampu mengikuti perubahan tersebut, maka dimungkinkan dapat menimbulkan berbagai kekhawatiran yang berdampak langsung dan merugikan bagi rakyat.

 

“Produksi pertanian kita dengan berbagai macam varietas, merupakan salah satu dunia ketahanan kita. Kalau ada pihak-pihak yang menginginkan pertanian itu berdampak buruk bagi warga, maka sesungguhnya ketahanan kita akan terganggu. Apalagi ini merupakan sistem budi daya tanaman yang menggunakan atau membutuhkan berbagai varietas dan berbagai langkah-langkah rekayasa genetik,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Fadly Nurzal usai acara Focus Group discussion dalam Kunjungan kerja spesifik di Universitas Sumatera Utara, Medan, Jum’at (09/12/2016).

 

Fadly mengatakan, kalau tidak ada aturan yang tegas untuk kepentingan petani dan pertanian di Indonesia, Maka hal itu akan mengganggu ketahanan nasional. Dalam aturan tersebut harus memberikan kepastian kepada para petani untuk melakukan langkah-langkah pengolahan pertaniannya.

 

“Belum lagi bila dihubungkan dengan perkembangan beragam alat pertanian yang semakin pesat, kalau sistem pertanian kita tidak ada dukungan terhadap tesebut, maka nasib petani akan begitu gitu saja, sementara perkembangan berjalan begitu cepat,” tandasnya.

 

Berbagai informasi dan pengalaman yang diterima Komisi IV DPR sangat menentukan terhadap wajah undang-undang itu nantinya, lanjut Fadly. Ia berharap undang-undang tersebut nantinya akan melahirkan satu aturan yang benar-benar bisa menguntungkan petani dan masa depan pertanian kita.

 

“Kita mengucapkan terima kasih kepada Universitas Sumatera Utara, dalam hal ini Fakultas Pertanian, yang telah memberikan berbagai masukan dan informasi, serta hal-hal yang perlu kita pahami, agar undang-undang tersebut dapat lebih bermanfaat,” ucapnya. (dep,mp) Foto : Ryan/mr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...